Merencanakan membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh menjadi tren di kalangan muda yang menetap di kota-kota besar. Keterbatasan dana yang ada menyebabkan banyaknya pasangan muda harus berpikir ulang untuk mewujudkan impian dalam membangun rumah idaman.
Untuk menyiasati keterbatasan dana tersebut, merencanakan membangun rumah idaman dengan konsep rumah tumbuh bisa menjadi sebuah solusi.
Konsep rumah tumbuh adalah membangun rumah dengan tahapan pembangunan tertentu yang disesuaikan dengan kesiapan atau kemampuan dana yang ada.
Konsep rumah tumbuh ini bisa dilakukan secara dua tahap, yaitu membangun secara vertical atau menambahkan ruangan secara horizontal.
Konsep rumah tumbuh horizontal adalah dengan menambahkan kebutuhan ruangan dengan pengembangan ke samping atau ke belakang yang disesuaikan dengan kebutuhan ruang. Hal ini kurang umum dilakukan, mengingat keterbatasan lahan yang tersedia di kota-kota besar.
Konsep rumah tumbuh vertical dilakukan dengan menambah ruangan sesuai kebutuhan dengan pengembangan secara vertical (menambah jumlah lantai).
Persyaratan yang dibutuhkan untuk merencanakan rumah tumbuh, yaitu
Menyiapkan pondasi yang kokoh untuk tahap pengembangan rumah
Perencanaan tahapan dalam rumah tumbuh yang matang. Merencanakan rumah tumbuh berkaitan dengan pengembangan denah ruangan maupun fasade/tampak rumah. Jika Anda menemui kesulitan dalam merencanakan rumah tumbuh ini, Anda dapat bekerja sama dengan arsitek local yang ada dikotaAnda untuk bersama-sama mewujudkan rumah tumbuh idaman Anda. Hal ini penting dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi bongkar pasang dinding yang dapat memakan biaya. Selain koordinasi dengan arsitek, uapayakan agar dari awal pembangunan rumah tumbuh ini, Anda menggunakan tukang yang sama. Tukang yang mengikuti proses tahapan pembangunan rumah tumbuh dari awal, lebih mudah memahami tahapan-tahapannya daripada menggunakan tukang baru.
Comments