Rumah dengan pengelolaan ruang yang baik adalah idaman setiap keluarga. Maka dari itu orang merencanakannya terlebih dahulu sebelum membangun sebuah rumah. Dalam merencanakannya diperlukan persyaratan dan kreatifitas tersendiri yang dapat melayani kebutuhan setiap individu yang tinggal di dalamnya. Salah satu rencana rumah tersebut disalurkan dalam pembuatan perencanaan denah rumah.
Penciptaan rencana rumah yang tertuang dalam sebuah denah rumah, didapat dari hasil menganalisa kebutuhan tiap-tiap anggota keluarga yang tinggal di dalamnya. Analisa kebutuhan tersebut akan menciptakan sebuah kebutuhan ruang yang dapat memfasilitasi kebutuhan tersebut. Sedangkan kedekatan penempatan antar ruang yang tercipta dapat dianalisa berdasarkan kedekatan hubungan antar ruang tersebut.
Contoh di atas adalah sebuah analisa denah rumah dasar yang dimiliki oleh keluarga dengan 3 orang anggota keluarga dengan luasan rumah yang terbatas. Ruang tamu diletakkan di depan dan tidak terlalu luas, karena keluarga ini jarang menerima tamu. Atau jika fungsinya sangat minim, ruang tamu bisa saja disatukan dengan ruang keluarga. Mengingat hubungan antar kedua ruang ini cukup dekat. Antisipasinya, Anda bisa saja tidak membuat dinding massif untuk membatasi kedua ruangan ini. Cukup letakkan partisi untuk membatasi keduanya. Sehingga, apabila ada kondisi tertentu, kedua ruangan ini bisa menjadi satu sehingga didapat sebuah ruangan yang cukup luas untuk menampung acara keluarga.
Kamar anak diletakkan di depan rumah, dimaksudkan agar anak dapat mandiri. Sedangkan kamar utama yang lebih membutuhkan privasi, diletakkan di bagian belakang rumah. Jika ada lahan sisa di belakang rumah, Anda bisa membuat taman yang bisa menunjang kebutuhan ruangan ini akan penghawaan alami dan vista (pemandangan) yang baik. Dapur yang berupa pantry (dapur bersih), dijadikan satu dengan ruang makan sebagai sarana kedekatan antar anggota kelaurga.
Dari aktivitas membuat sebuah analisa tentang denah ruangan, Anda dapat merencanakan aspek lain yang dibutuhkan untuk menunjang kenyamanan hunian yang Anda idamkan. Misalkan, lebar akses tiap ruangan, peletakan akses (pintu) yang menghubungkan antar ruangan, bagaimana dengan penghawaan ruangan yang akan berpengaruh terhadap peletakan bukaan (jendela), dan lain-lain.
Rencanakan juga, apabila kelak anggota keluarga atau kebutuhan akan ruang Anda bertambah. Apakah Anda akan merencanakan menambahkan satu lantai di atasnya atau tetap memanfaatkan ruangan yang ada dengan strategi yang bisa menampung penambahan aktivitas di dalam rumah.
Kommentare