top of page
Search
admeurotrucksimula

Menghemat Energi di Dalam Dapur


Dapur merupakan ruang pengolahan bahan makanan yang digunakan setiap hari. Dalam proses pengolahan bahan makanan tersebut memerlukan air, api, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya. Kebutuhan energi di dalam dapur cukup banyak jika dibandingkan dengan kebutuhan energi di ruang lain di dalam rumah. Sewajarnya, jika penggunaan peralatan, sumber daya, dan bahan bakar yang efisien dapat menghemat energi dan tentunya akan menghemat biaya yang dikeluarkan secara keseluruhan.

Beberapa langkah sederhana dalam menghemat penggunaan energi di dalam dapur, antara lain :

  1. Peletakan lubang pencahayaan atau ventilasi dengan prosentase 20% dari luas ruangan. Adanya cahaya matahari yang masuk ke dalam dapur dapat menghemat penggunaan listrik, khususnya pada waktu siang hari

  2. Pencahayaan buatan yang memadai untuk penerangan pada waktu malam hari untuk menunjang aktivitas di dalam dapur. Penerangan yang terlalu redup atau terlalu terang akan mengganggu indera penglihatan. Sebaiknya gunakan jenis lampu neon agar  menghemat energi

  3. Pada saat memasak, tutuplah panci atau penggorengan agar panas yang dihasilkan oleh api tidak hilang. Bila panas yang dihasilkan terbuang maka pemakaian bahan bakar akan boros sedangkan masakan akan matang dalam waktu yang lama

  4. Pastikan permukaan bagian bawah wajan atau panci menutup seluruh nyala api kompor (koil kompor), agar tidak terjadi pemborosan energi. Caranya memastikannya adalah jangan sampai Anda melihat nyala api muncul dari sisi bawah atau samping wajan atau panci yang Anda gunakan untuk memasak. Jika demikian, maka pendistribusian energi panas tidak akan maksimal dan mengakibatkan pemborosan energi. Sebaiknya gunakan wajan atau panci yang diameternya menutup atau lebih besar dari diameter koil kompor

  5. Ada baiknya menggunakan peralatan masak yang multi fungsi yang sekarang banyak ditemukan di pasaran. Satu energi dapat digunakan untuk beragam akivitas memasak (misal memasak nasi dan mengukus sayuran)

  6. Gunakan peralatan memasak dengan bahan yang tebal dan keras, misalnya teflon, supaya pendistribusian panas lebih efisien dan masakan lebih cepat matang

  7. Matikan oven atau kompor sebelum masakan benar-benar matang. Biarkan sisa panas yang masih menempel pada wajan atau panci yang melanjutkan proses pematangan masakan Anda

  8. Penggunaan kompor untuk memanaskan makanan membutuhkan energi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pemakaian microwave

  9. Gunakan panci bertekanan tinggi, karena panci ini benar-benar menghemat bahan bakar dan waktu memasak. Dengan menggunakan panci bertekanan tinggi ini, lama memasak bisa mencapai setengah dari waktu yang diperlukan untuk memasak bahan makanan secara normal (menggunakan panci biasa)

  10. Jika Anda memiliki mesin pencuci piring (dishwasher), sebaiknya tunggu hingga dishwasher terisi penuh. Bila peralatan yang dicuci sedikit, di samping boros dalam pemakaian energi listrik, juga boros dalam pemakaian air

  11. Hindari peletakan lemari pendingin berdekatan dengan kompor dan oven. Perbedaan temperature yang ekstrim dapat mengurangi efisiensi kerja setiap alat sehingga energi yang dibutuhkan akan lebih besar. Hindari juga peletakan lemari pendingin dari cahaya matahari langsung

  12. Pastikan lemari pendingin tidak penuh sesak dengan makanan. Lemari pendingin yang terlalu penuh menyebabkan daya kerja menjadi lebih keras sehingga pemakaian listrik juga banyak dibutuhkan.

  13. Jangan terlalu sering membuka tutup pintu lemari pendingin. Walaupun terlihat sepele, tapi hal ini berpengaruh pada pemakaian energi listrik. Lemari pendingin yang sering dibuka tutup mengharuskan dia bekerja lebih keras untuk mendinginkan kembali temperatur di dalam lemari es

  14. Pastikan juga Anda sudah menutup rapat pintu lemari pendingin Anda

1 view0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page